Medan, MISTAR.ID

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyatakan kesiapan kementeriannya untuk mendukung kelancaran komunikasi dan informasi selama libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Dalam keterangan resminya, Senin (9/12/24), Menkomdigi mengungkapkan bahwa prioritas utama pihaknya adalah memastikan kualitas dan kestabilan jaringan telekomunikasi, terutama di jalur-jalur transportasi utama yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik pengguna.

“Komdigi berkoordinasi dan operator telekomunikasi untuk memastikan seluruh jaringan seluler, internet, dan komunikasi data berfungsi dengan baik. Kami juga memantau penggunaan spektrum frekuensi radio, khususnya di area-area yang diperkirakan akan menjadi pusat keramaian, agar tidak terjadi gangguan yang dapat menghambat perjalanan ataupun komunikasi masyarakat,” ujar Meutya Hafid mengutip Antara.

Baca juga: Bandar Judol Bayar Rp24 Juta per Bulan untuk Lolos Blokir Komdigi

Kemkomdigi, lanjut Meutya, juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk mengoptimalkan sektor telekomunikasi dan pengelolaan informasi guna mendukung kelancaran transportasi selama periode liburan.

Menteri Perhubungan, Dedy Purwagandhi, yang turut hadir dalam kunjungan ke Kantor Kemkomdigi, menambahkan bahwa sektor transportasi akan mengutamakan aspek keselamatan, kenyamanan, dan keamanan bagi para pemudik dan wisatawan.

Pihaknya memastikan kesiapan transportasi darat, laut, dan udara untuk mendukung mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Meta AI Hadir di WhatsApp, Begini Cara Menggunakannya

Untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi terkait perjalanan, Kemkomdigi juga meluncurkan kanal digital Mudikpedia yang dapat diakses melalui s.id/mudikpedia. Kanal ini menyediakan berbagai informasi penting, seperti aplikasi peta, transportasi online, hingga kontak darurat yang dibutuhkan selama perjalanan.

“Kami berharap kanal ini bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat yang akan berlibur atau mudik, serta mengingatkan agar semua pihak mewaspadai berita-berita hoax yang mungkin muncul, yang dapat memicu keresahan atau gangguan,” tambah Meutya. (ant/hm25)